KELUARGA
PAK DARMA & BU CANTIK berisi cerita yang membahas kejadian-kejadian yang
sedang menjadi 'Hot News' di masyarakat dan dikemas dalam bentuk humor.
Semoga bermanfaat bagi Pembaca.
CERITA BUNDA NADA TENTANG KUNCI SUKSES PERNIKAHAN
BEDA USIA JAUH
Bu Cantik hari ini berbelanja ke Mall yang tak jauh dari rumahnya sendirian, Pak
Darma sedang tugas ke luar kota, Lintang ada latihan vokal di sekolah,
sedangkan Fahri sibuk mengutak-atik komputernya. Kalau tidak benar-benar
penting Bu Cantik ogah ke sana. Bu Mirna, penjahit langganannya sakit sehingga
tidak bisa menyelesaikan baju Bu Cantik tepat waktu. Padahal besok siang baju
sudah dipakai ke acara resepsi pernikahan.
“Fahri, Bunda ke Mall dulu...” “Iya,
Bun......ntar pulangnya Fahri jemput deh. Bunda berangkatnya naik taksi aja
ya.” Mohon Fahri. “Ok, sayang...Bunda juga sudah pesen taksi kok.” Tak lama
kemudian taksi datang. “Bunda, hati-hati di jalan...kalo sudah sampe telepon
ya. Pak sopir, hati-hati nyopirnya ya..” Emang si fahri suka bercanda.
Sesampai di Mall yang baru buka 1 bulan
yang lalu itu, belum banyak orang berbelanja.
Iya sih, masih belum ada jam 12 siang bahkan ada stand yang baru buka.
Memasuki sebuah department store yang sedang menggelar pesta diskon, Bu Cantik
menuju ke area baju muslim. Ketika sedang asyik memilih-milih baju tiba-tiba
ada seseorang yang menepuk bahunya. “Jeng Cantik, borong yang banyak. Mumpung
diskon.” Bu Cantik menengok ke samping, ternyata Bunda Nada yang memanggilnya.
“Lho, Jeng Mira sendirian?” tanya Bu Cantik. “Sama suami dan Nada. Mereka di
mainan anak-anak, saya kesini. Suamiku nggak sabaran nemenin milih baju.” Jeng
Mira yang biasa disebut Bunda Nada adalah teman Bu Cantik di tempat senamnya.
Telepon Bunda Nada berbunyi, rupanya Sang suami dan anaknya mau pulang duluan
karena ada tamu mendadak. “Lho, Jeng Mira nggak pulang bareng?” tanya Bu
Cantik.” “Nggak Jeng, wong bajunya belum dapat trus ntar malam mo dipake.” Kata
Bunda Nada dengan kecewa.”Nggak pa-pa Jeng, wong rumahnya dekat aja ntar bareng
saya pulangnya. Fahri janji jemput kok.” Akhirnya mereka jalan bareng
mencari-cari baju yang cocok untuk mereka. Ketika mereka melewati area batik
Indonesia di sana sedang mengelar acara Batik Nusantara, mereka tak
menyia-nyiakan kesempatan ini. Bermacam-macam batik dari seluruh Nusantara
dipamerkan disana. Mulai Batik Keris, Batik Semar, Batik Madura, Batik Pekalongan,
Batik Tuban ada di sana. Bu Cantik sebenarnya pingin tahu yang namanya Batik
Fraktal itu kayak apa. Ehh......tidak ada di pameran. Akhirnya dia membeli satu
stel baju pesta berbahan batik sutra yang dipadu sifon nan elegan.
Sambil jalan, mereka bercerita tentang apa
saja yang sedang jadi berita hangat, mulai pesawat Sukhoi yang jatuh, Nunun
Nurbaeti, Angelina sondakh, keluarga, termasuk mengomentari para artis yang
sedang ngetren nikah beda usia. Setelah sholat Dhuhur mereka melepas lelah di
sebuah restoran. Di layar televisi,
sebuah acara infotainmen menayangkan pesta pernikahan mewah seorang artis
dengan seorang janda yang usianya jauh lebih tua. “Pernikahan beda usia
sekarang ngetren ya. Nggak artis nggak kalangan biasa, pada nikah dengan orang yang
usianya berbeda jauh.” Komentar Bu Cantik. “Iya Bu, dari dulu sebenarnya juga
banyak, cuma nggak keexpos aja.” Kata Bunda Nada sambil mengusap mulutnya
dengan tisu. Seorang pedangdut senior berkomentar bahwa menikah dengan wanita
yang usianya jauh lebih tua tidak apa-apa, Nabi Muhammad berusia 25 tahun waktu
menikah dengan Siti Khadijah yang berusia 40 tahun. “Jeng, saya dengan suami
saya beda usia 9 tahun lho ...” sela Bunda Nada tiba-tiba. “Ohh....maaf Jeng,
saya nggak tahu.” Bu Cantik smpat nggak enak juga. Dia bener-bener nggak tahu,
padahal sering ngobrol dan ketemu dengan suami dan anak-anak Jeng Mira. “Nggak
pa-pa Jeng, santai aja lagi.” Bunda Nada tersenyum-senyum melihat Bu Cantik
yang salah tingkah.
Bunda Nada meneruskan ceritanya tentang
pernikahan beda usia yang dialaminya. Suaminya dulu adalah teman sekantornya.
Orang Jawa bilang ‘tresno jalaran soko kulino’ (jatuh cinta karena terbiasa,
tiap hari ketemu), maklum satu tim.
Waktu nikah, usianya 37 tahun dan suaminya 28 tahun. Awalnya dia sempat
ragu waktu diajak nikah. Yang dia takutkan adalah ditinggalkan di tengah
jalan. Tapi karena dia sudah merasa
nyaman di dekatnya dan benar-benar jatuh cinta, dia setuju menikah dengannya.
Pada awal pernikahan banyak terjadi perbedaan dan permasalahan. Masalahnya
kecil tapi kalau tidak punya rasa saling percaya yang tinggi pasti jadi masalah
besar .
Kata Bunda Nada masalah yang muncul di awal pernikahan beda usia adalah :
- Perbedaan usia
teman-teman pasangan.
Teman-teman Bunda Nada yang sudah
pada Ibu-Ibu tentu saja beda dengan teman-teman suaminya yang masih muda-muda
dan rata-rata masih di bawah 30 tahun. Hal ini pernah memicu kecemburuan
diantara mereka. Apalagi sekarang
suaminya bekerja di sebuah bank asing yang tentu saja banyak wanita muda dan cantik di
sekelilingnya. Wow, benar-benar menguji mereka. Kadang ada yang menggoda
suaminya juga. Begitu pula sebaliknya, bila suaminya bertemu dengan
teman-temannya dia kadang sungkan karena merasa jauh lebih muda dan obrolannya
kadang nggak nyambung. Diperlukan rasa saling percaya dari pasangan.
- Masalah fisik.
Meskipun sejak awal sudah bisa
menerima kondisi masing-masing tapi rasa tidak percaya diri tetap saja muncul.
Bentuk fisik wanita yang hampir kepala 4 tentu saja sudah tidak sebagus suaminya
yang masih 28 tahun. Diperlukan percaya diri dari diri sendiri dan support yang
tinggi dari suami untuk menepisnya.
- Masalah
keuangan.
Kadang membuat menjadi masalah
tersendiri bagi suami karena suami berpenghasilan lebih rendah dari istri. Sang
istri harus memaklumi dan penuh pengertian. Yakinkan padanya, dia masih muda
dan karirnya masih bisa menanjak.
Kata Bunda Nada, kunci sukses pernikahan beda usia adalah :
- Kenyamanan.
Kalau masing-masing sudah merasa
nyaman dengan pasangannya dijamin rumah tangga akan aman,nyaman dan tentram
pula.
- Percaya diri
yang sangat tinggi.
Hal ini wajib dimiliki semua
istri yang punya suami lebih muda. Masalah fisik yang paling sering membuat
tidak percaya diri. Kulit yang mulai keriput, kemampuan fisik yang menurun,
rambut yang mulai beruban kadang membuat masalah tersendiri. Perasaan ini wajar
muncul tapi jangan membuat kita
frustasi. Yakinlah suami memilih kita jadi istri karena kita memiliki
kelebihan dibanding wanita lain yang usianya sepantaran dengan suami. Laki-laki
sering tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata ketika ditanya mengapa mereka
memilih wanita yang usianya lebih tua menjadi istrinya. Jawaban yang pasti,
hanya nyaman disampingnya sedangkan alasan lainnya mereka tidak bisa
menjawabnya. Berusaha memberi pelayanan yang terbaik kepada suami,buat
penampilan kita selalu segar,bersih dan menyenangkan. Inner beauty lebih berperan utama disini. Cinta
mengalahkan segalanya.
- Saling
percaya, pengertian, memahami, saling memberi dan menerima.
Suami dan istri harus benar-benar
menerapkan hal tersebut karena pernikahan beda usia lebih rawan konflik.
Kondisi fisik dan psikologis tentunya juga jauh berbeda. Diperlukan kerja sama
yang solid antara suami istri.
- Saling
mensupport.
Support dari kedua belah pihak diperlukan
dalam situasi apapun.
Mendengar cerita dari Bunda Nada, Bu
Cantik menjadi lebih tahu kalau pada pernikahan beda usia punya resiko lebih
tinggi. Apalagi kalau sang istri lebih tua, lebih banyak berdoa deh. Bunda Nada
sendiri sudah menikah 12 tahun dan tetap harmonis sampai saat ini. Sekali lagi,
cinta mengalahkan segalanya.
s7
ReplyDelete