Cinta sejati tak lekang oleh stroke

     Pagi itu seperti biasanya aku naik angkot menuju tempat kerjaku.  Angkot berhenti di depan sebuah rumah sakit dan tampaklah sepasang lansia  sedang menunggu di halte.  Seorang kakek yang sudah memutih rambutnya sibuk melipat kursi roda pasangannya. Rupanya sang istri menderita stroke. Sopir angkot membantu memasukkan kursi roda itu. Dengan sabar sang kakek menggandeng istrinya yang berjalan tertatih-tatih. Aku membantu menggandeng nenek itu untuk duduk di dekatku.
     Ketika ada seorang penumpang yang bertanya berapa lama nenek itu menderita stroke, si kakek menjawabnya dengan suara pelan dan pasrah. Istrinya sudah 7 tahun menderita stroke. Ia juga mrnceritakan semua pengobatan yang sudah dijalani si nenek. Meskipun sudah banyak tenaga dan biaya yang sudah dikeluarkan untuk pengobatannya, beliau tetap sabar merawat istrinya.
     Semua penumpang kaget saat mendengar teriakan si nenek yang kasar sekali kepada suaminya. Si kakek dengan sabar menjawabnya. Beliau berkata bahwa sejak menderita stroke, istrinya sering berkata-kata kasar kepada siapa saja. Tapi ia tetap merawatnya dengan sabar dan menerima kondisi istrinya. Bagi beliau, itu adalah ujian dan surgalah hadiahnya.
      Bahkan ketika ada penumpang yang melontarkan guyonan dan bertanya, "Mengapa kakek tidak menikah lagi saja ?" 
     Beliau menjawabnya dengan senyuman, "Istriku adalah separuh nyawaku. Sakitnya juga sakitku. Bahagianya juga bahagiaku. Tidak ada keinginan sedikitpun untuk meninggalkannya dalam keadaan seperti ini."
     Wow, luar biasa. Puitis banget. Aku acungkan seluruh jempolku untuknya. Hari gini masih ada suami sesetia itu. Bandingkan saja dengan lainnya. Hanya karena kesulitan ekonomi saja sudah bercerai. Komitmen pernikahan hanya sebatas kertas. Kesetiaan kakek itu patut ditiru. Tidak ada manusia yang sempurna. Cinta sejati tak lekang oleh stroke. ----By Mybagstories-WP103,290314

     

No comments:

Post a Comment