RENUNGAN SENJA - MENGURANGI TIMBANGAN GUDANG KEBANJIRAN


     Bu Komariah adalah orang terkaya di desanya. Sawahnya luas dan punya usaha penggilingan padi terbesar di kotanya. Sayang sekali Bu  Komariah sangat kikir dan pemarah. Salah sedikit saja, ia memaki-maki pegawainya. Pak Teguh, suaminya mempunyai sifat yang bertolak belakang dengan istrinya. Ia sudah sering menasihati istrinya tapi tidak digubris.
     Pak Teguh dan Bu Komariah belum dikaruniai anak. Anak yang setiap hari dirawat Bu Komariah adalah anak Pak Teguh dengan istri keduanya, Bu Mirna. Anehnya, Bu Komariah merawat Tania dengan penuh kasih sayang seperti anak kandungnya sendiri. Tak seorangpun dibiarkan mengganggunya. Itulah kelebihan Bu Komariah, ia suka sekali dengan anak kecil. Meskipun pemarah ia tidak pernah memarahi Tania. Tania yang masih berumur 4 tahun sangat dimanjanya.
     Suatu saat Bu Sri, tetangganya menjual gabah hasil panenannya kepada Bu Komariah dan minta ditukar dengan beras. Semula mereka sepakat kalau gabah itu ditukar dengan 1 ton beras dan Bu Sri akan mengambilnya seminggu kemudian. Waktu mengambilnya, Bu Sri percaya begitu saja dengan timbangannya. Beras sudah tertata rapi di karung. Waktu itu Bu Komariah dan Pak Teguh tidak ditempat dan pegawainyalah yang melayani. Sampai di rumah, suami Bu Sri menimbangnya kembali dan ternyata timbangannya kurang banyak sekali.  Akhirnya mereka komplain. Tapi apa tanggapan Bu Sri? Ia bilang kalau harga beras sudah naik dan lupa bilang kepada Bu Sri. Bu Sri tetap meminta kekurangannya karena dalam kwitansi pembayaran jumlah yang tercantum adalah 1 ton dengan harga yang telah disepakati seminggu yang lalu. Pak Teguh yang baru tahu duduk persoalannya menengahi, ia menyarankan agar istrinya menepati janjinya sesuai kwitansi tapi tidak mau. Bu Sri akhirnya mengalah.
     Sekitar 2 minggu setelah kejadian itu hujan deras turun selama 3 hari berturut-turut. Atap gudang penyimpanan beras Bu Komariah tiba-tiba saja ambrol pada tengah malam. Juragan kikir itu menelepon semua pegawainya untuk datang. Tidak ada yang datang dan menyelamatkan beras yang berton-ton jumlahnya karena hujan sangat deras dan jalan menuju kesana banjir. Bu Komariah menderita kerugian yang sangat besar. Orang-orang sekitarnya mengait-ngaitkannya dengan Bu Sri. Mereka berkomentar bahwa siapa saja yang mengurangi timbangan barang yang dijualnya pasti akan menuai malapetaka.
      Kalau kita renungkan, apa sih untungnya menipu pelanggan? Pelanggan adalah raja bagi pengusaha. Sebagai pengusaha, dipercaya pelanggan adalah modal utama. Sekali berbohong, pelanggan pasti lari. Akibatnya usaha yang kita rintis dengan cucuran keringat akan hancur oleh kebohongan. Kejujuran adalah modal utama dalam berdagang.

No comments:

Post a Comment